Perbedaan antara genitif dan akusatif

Mengubah akhir bagian-bagian pembicaraan yang memiliki kategori kasus memungkinkan untuk menggunakan bentuk kata-kata yang diperlukan untuk komunikasi dalam kalimat. Kemampuan untuk menggunakan kata-kata dengan benar dalam kasus yang tepat tergantung pada keakuratan dan kemampuan membaca. Tidaklah sulit membedakan genitive dari accusative jika Anda tahu untuk apa masing-masingnya.

Genitive:

  • menunjukkan afiliasi subjek pembicaraan dengan seseorang atau sesuatu (sarang oriole; saran dari teman; jalan-jalan kota);
  • mencerminkan rasio bagian dan keseluruhan (secangkir teh; sepotong roti; seikat rambut);
  • digunakan jika ada perbandingan tanpa menunjukkan subjek perbandingan (lebih keras dari baja, lebih lembut dari sutra, lebih dingin dari es);
  • menunjukkan koneksi dengan kata kerja yang tidak digunakan dengan partikel (jangan takut akan gelap; jangan melihat cakrawala, jangan cinta tetangga);
  • menunjukkan koneksi dengan kata kerja yang menunjukkan keinginan atau niat (ingin yang baik; semoga sukses, hindari tanggung jawab).

Dalam setiap kasus ini, kata benda yang digunakan dalam genitif adalah kata-kata dependen. Dari pertanyaan utama, Anda dapat mengajukan pertanyaan: tidak ada? atau tidak apa?

Kasus akusatif menunjukkan:

  • tindakan yang ditujukan pada subjek pembicaraan (baca buku; peliharaan anjing; makan sandwich);
  • hubungan spasial dan temporal (untuk mengatasi hambatan; ambil penghalang; bekerja seminggu).

Dari kata utama ke kata benda dalam kasus accusative, Anda dapat mengajukan pertanyaan: lihat siapa? atau lihat apa?

Kesimpulan

  1. Kata benda mati memiliki akhiran yang berbeda dan menjawab pertanyaan (tidak) apa? dalam kasus genitive, (lihat) apa? dalam kasus akusatif.
    Sebagai contoh:
    Saya bisa melakukannya tanpa (apa?) Payung. (R. p.)
    Saya akan menanam (apa?) Sebatang pohon. (V. p.)
  2. Akhiran kata benda beranimasi dalam kasus genitif dan akusatif dapat terjadi bersamaan. Untuk membedakan kasus dalam hal ini mengikuti makna kalimat..
    Sebagai contoh:
    Saya tidak bisa melakukannya tanpa bantuan ayah saya. (siapa? pertanyaan tambahan: tidak ada? - R.P.)
    Kami ingat ayah kami masih muda dan energik. (siapa? Pertanyaan tambahan yang saya lihat siapa? - V.P.)
  3. Kasus kata benda yang tidak dapat diubah juga ditentukan oleh konteksnya.
    Sebagai contoh:
    Saya ingin membeli mantel baru. (siapa? apa? - V.P.)
    Kandang itu tanpa kanguru. (siapa? mengapa? - R.P.)