Perbedaan antara kebajikan dan kebaikan

Kebaikan dan kebajikan adalah konsep dasar dari ilmu etika. Mereka memang dekat, tetapi mereka memaksudkan hal-hal yang pada dasarnya berbeda. Mengapa perlu untuk membedakan antara kebaikan dan kebajikan, apa perbedaan utama mereka satu sama lain? Mari kita coba mencari tahu.

Konten artikel

  • Definisi
  • Perbandingan
  • Kesimpulan

Definisi

Kebajikan - keinginan seseorang untuk melakukan perbuatan baik, terkait erat dengan pekerjaan spiritualnya yang konstan pada dirinya sendiri.

Selamat datang - kebaikan tertinggi, nilai moral absolut; apa yang membawa ideal lebih dekat.

untuk isi ↑

Perbandingan

Baik adalah salah satu kategori moral tertua. Ini adalah konsep umum yang terkait dengan nilai-nilai moral tertinggi, dibandingkan dengan semua kategori lainnya yang sekunder. Kebaikan telah lama ditentang oleh kejahatan (termasuk dalam dongeng). Ini membimbing orang di sepanjang jalan yang ideal, berusaha untuk mengatasi kesalahpahaman dan perpecahan. Panggilan baik untuk yang terang, murni, ilahi. Mereka berpaling kepadanya untuk mencapai kesempurnaan dan harmoni. Kebaikan adalah hukum moral tertinggi, mengikuti dalil-dalilnya, seseorang memenuhi misi utamanya di Bumi.

Kebajikan adalah kualitas positif seseorang dalam hal moralitas. Pria ini berusaha berbuat baik, berbuat baik, dan tidak hanya sekali, tetapi secara teratur, terus-menerus. Melakukan kebaikan sepertinya menjadi kebiasaan baginya, keterampilan yang berguna. Kebajikan adalah kategori subyektif yang menegaskan bahwa seseorang memiliki kualitas yang diperlukan yang terkait dengan konsep kebaikan. Seseorang yang tahu tentang kebaikan, tetapi tidak melakukan perbuatan baik, tidak dapat dianggap berbudi luhur, dari mana kita dapat menyimpulkan bahwa kebajikan adalah kualitas aktif. Hanya dengan sadar dan terus-menerus, dengan sengaja, dengan tulus dan tanpa pamrih bertindak sesuai dengan hukum moral tertinggi, Anda dapat berbuat baik. Banyak orang yang mampu melakukan perbuatan baik secara spontan dan bersamaan, tetapi yang bajik mengarahkan seluruh hidup mereka berbuat baik. Perlu dicatat bahwa isi konsep kebajikan dari abad ke abad telah berubah sangat signifikan. Kebajikan (misalnya, keadilan, kebijaksanaan, kejujuran, kesopanan) mencerminkan sisi kebaikan yang berbeda.

untuk isi ↑

Kesimpulan

  1. Baik adalah kategori objektif, kebajikan adalah subjektif.
  2. Kebajikan secara tradisional ditentang kebobrokan, bagus - jahat.
  3. Kebajikan membantu seseorang membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, dibimbing oleh kebaikan mutlak. Orang yang saleh senantiasa berusaha untuk kebaikan, melayani dengan semua tindakannya untuk kebaikannya. Kebajikan mengikuti hukum moral tertinggi, yaitu, baik.