Perbedaan antara sains dan agama

Pengetahuan ilmiah dapat memiliki dampak signifikan pada pandangan dunia seseorang. Itu mempengaruhi persepsi tentang Tuhan dan sikap terhadap dunia secara keseluruhan. Sains dan agama berhubungan secara berbeda dengan berbagai fenomena realitas kita. Bagaimana mereka berbeda? Mari kita coba mencari tahu.

Konten artikel

  • Definisi
  • Perbandingan
  • Kesimpulan

Definisi

Sains - sistem pengetahuan teoretis dan praktis tentang kehidupan dan perkembangan masyarakat dan alam manusia.

Agama - suatu bentuk kesadaran dunia yang terkait dengan kepercayaan pada supranatural.

untuk isi ↑

Perbandingan

Perbedaan mendasar adalah bahwa sains mampu mempertanyakan aksioma dan fakta apa saja yang melandasinya. Pengetahuan ilmiah terkadang bisa dibantah. Agama didasarkan pada aksioma yang tidak terbukti dan tidak dapat dibuktikan (postulat, dogma), pemahaman yang diyakini tidak dapat diakses oleh pikiran manusia, dan karena itu mereka tidak diselidiki dan tidak diverifikasi. Klaim Agama Lengkap, Kebenaran Mutlak.

Iklan

Sains, berbeda dengan agama, ditujukan pada studi paling objektif di dunia. Ilmu tidak dapat dipisahkan dari dinamika, gerakan, pengembangan. Itu bergantung pada pengetahuan rasional. Agama itu konservatif, sifatnya statis. Dukungannya adalah kesadaran irasional.

Dasar ilmu pengetahuan adalah pengalaman, eksperimen. Dasar agama adalah kepercayaan pada pengalaman mistis yang supernatural. Sains harus mempertanyakan segalanya, pikirkan kembali. Dalam agama, keraguan tidak bisa diterima, mereka yang menyalahgunakannya dapat disalahkan karena dosa karena kurang beriman.

Sains berusaha menjawab pertanyaan "Bagaimana?" dan "mengapa?" Agama berusaha menjawab pertanyaan "Mengapa?" Sains ingin memahami cara kerja dunia. Agama, bagaimanapun, berusaha untuk mengetahui arti dunia kita..

Sains tidak dapat diakses oleh semua orang, itu membutuhkan kecerdasan yang dikembangkan, studi yang panjang dan sulit. Semua orang bisa beralih ke agama.

untuk isi ↑

Kesimpulan

  1. Sains mempertanyakan fakta yang melandasinya. Agama didasarkan pada dogma yang tidak terbukti yang tidak dapat dipelajari dan diverifikasi..
  2. Ilmu pengetahuan mencoba untuk mengeksplorasi dunia di sekitarnya secara objektif. Ini didasarkan pada pengetahuan rasional, yang ditujukan untuk gerakan, pengembangan, dinamika. Agama itu konservatif, statis, berdasarkan kesadaran irasional..
  3. Dasar ilmu pengetahuan adalah pengalaman, eksperimen. Dasar agama adalah kepercayaan pada pengalaman mistis yang supernatural..
  4. Ilmu pengetahuan meragukan segala sesuatu, agama tidak bisa diterima.
  5. Ilmu Pengetahuan Menemukan, bagaimana dan kenapa, agama - kenapa. Ilmu pengetahuan berupaya mengetahui struktur dunia, agama - hingga makna keberadaannya.
  6. Ilmu pengetahuan tidak dapat diakses oleh semua orang, setiap orang dapat beralih ke agama.