Mengapa kita menyebut beberapa orang pintar dan orang lain bijaksana? Apakah konsep "pikiran" dan "kebijaksanaan" setara? Apakah orang pintar selalu bijaksana dan sebaliknya? Pertanyaan-pertanyaan ini agak filosofis, tetapi perlu dipahami, jika hanya karena penggunaannya yang kompeten dalam konteks proposal.
Konten artikel
- Definisi
- Perbedaan dalam penggunaan
- Kesimpulan
Definisi
Sebelum memutuskan apakah ada perbedaan antara orang bijak dan cerdas, pertama-tama kita mempertimbangkan apa arti konsep "pikiran" dan "kebijaksanaan".
Jadi, "pikiran"adalah seperangkat keterampilan tertentu, pengetahuan, keterampilan, kemampuan seseorang untuk berpikir secara logis dan menganalisis. Pikiran adalah salah satu sifat dari ingatan seseorang, pikiran juga tergantung pada kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi, untuk menjadi perhatian. Selain itu, pikiran saling berhubungan dengan kelelahan. Terlihat bahwa orang gila cepat lelah jauh lebih cepat daripada orang dengan pemikiran standar.
Kebijaksanaan - ini adalah aplikasi yang terampil dari seluruh tubuh pengetahuan, sementara kemampuan untuk mengandalkan pengalaman sendiri.
untuk isi ↑Perbedaan dalam penggunaan
Ungkapan "orang pintar" digunakan dalam kaitannya dengan semua orang yang memiliki simpanan pengetahuan tertentu, tanpa memandang usia mereka. Artinya, baik orang dewasa maupun anak yang terampil membuat kesimpulan tertentu bisa menjadi pintar.
IklanOrang bijak paling sering disebut orang yang telah hidup beberapa tahun, tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga menerapkannya, dan juga menggunakan pengalamannya sendiri. "Kebijaksanaan" tidak berlaku untuk anak-anak, karena mereka belum memiliki pengalaman yang tepat.
untuk isi ↑Kesimpulan
- Smart adalah orang yang tahu bagaimana menganalisis, memiliki pengetahuan tertentu, dan bijak adalah orang yang tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi juga pengalaman, dan yang dapat menerapkan pengetahuan pada waktu yang tepat.
- Anda dapat menyebut orang pintar dari segala usia, bahkan anak-anak, dan orang yang berpengalaman paling sering disebut bijaksana. Mengingat bahwa pengalaman datang seiring bertambahnya usia, anak-anak, misalnya, tidak dikatakan “bijaksana”.