Perbedaan antara liberal dan konservatif

Setiap saat, orang mengejar pandangan mereka, dan kelompok sosial-politik yang paling cocok dengan kondisi tertentu berkuasa. Liberal dan konservatif berbeda satu sama lain sebanyak siang dan malam, dan kolektor dari petugas pengadilan. Jadi, yang pertama selalu menganjurkan reformasi yang berani, perluasan hak dan kebebasan warga negara, yang terakhir menganjurkan pelestarian status quo dan tradisi, yang dianggap sebagai dasar dari alam semesta.

Liberalisme - itu adalah ideologi politik, yang dengannya warganya diakui sebagai nilai utama negara. Konsep itu sendiri berasal dari kata "kebebasan" atau "pemikiran bebas." Tampil sebagai antipode terhadap konservatisme, doktrin politik menetapkan sebagai tujuan utamanya penghancuran tatanan reformasi yang ada. Jadi, adalah liberalisme bahwa kita berhutang kehadiran kesetaraan dalam masyarakat, penampilan pemilu dan pasar bebas.

Konservatisme - itu adalah ideologi politik yang memprioritaskan nilai-nilai yang ada dan tidak ingin mengubahnya. Konsep ini berasal dari kata "konservasi", "keadaan tidak berubah." Tatanan tradisional dianggap ideal, sementara reformasi merugikan negara dan masyarakat. Konservatif cenderung melindungi pasar mereka dari barang-barang asing, masyarakat dari orang asing, agama dari arus yang tidak bersahabat.

Baik liberalisme dan konservatisme ditentukan oleh kerangka spatiotemporal. Dengan demikian, pandangan kaum liberal pada akhir abad ke-17 di Inggris sangat berbeda dari abad ke-21 yang sepaham dari Amerika Serikat. Tetapi satu hal yang tidak berubah-ubah: kaum konservatif selalu menentang reformasi, yang dianggap mungkin menggunakan tindakan proteksionis, untuk menekan kerusuhan rakyat. Kaum liberal percaya bahwa negaralah yang seharusnya melayani manusia, dan bukan sebaliknya.

Konservatisme adalah cara berpikir yang dialihkan ke ekonomi, politik, dan seni. Liberalisme adalah kemampuan untuk bertindak, berkat bidat kemarin menjadi aksioma. Dalam proyeksi kehidupan modern, pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia dapat dianggap sebagai tonggak sejarah liberal dalam perkembangan ekonomi, penciptaan aliansi tertutup (seperti CES) - langkah-langkah konservatif yang bertujuan melindungi pasar tradisional.

Kesimpulan

  1. Politik. Ideologi konservatif menganggap implementasi reformasi fundamental tidak dapat diterima, membatasi dirinya hanya pada perubahan kosmetik. Partai-partai liberal selalu menganjurkan reformasi, memperluas hak dan kebebasan warga negara, meningkatkan jaminan sosial.
  2. Ekonomi. Jika kaum liberal memproklamasikan pasar terbuka, maka saingan ideologis mereka - sebaliknya, berusaha untuk menutup ruang ekonomi mereka dari pengaruh berbahaya orang lain.
  3. Agama dan nilai-nilai. Nilai utama konservatisme adalah cara tradisional: keluarga, gereja, ketertiban. Liberalisme memproklamasikan kebebasan hati nurani, penolakan prasangka, sisa-sisa masa lalu.
  4. Masyarakat Konservatisme memberi perhatian khusus pada formalisme: pakaian, perilaku sosial, hierarki. Liberalisme, sebaliknya, menyambut kebebasan berekspresi, kebebasan menikah (hingga penciptaan keluarga sesama jenis), dan koneksi luas dalam masyarakat.