Semua orang tahu bahwa apel jatuh dari pohon apel, menurut pepatah Rusia, sangat dekat. Sebuah ide sederhana bersembunyi di balik metafora agraria: anak-anak seperti orang tua mereka. Aspek biologis dari fenomena ini adalah apa yang dipelajari genetika: seberapa jauh apel bisa jatuh, bentuk, ukuran, rasa apa yang akan dimiliki, pohon mana yang akan tumbuh dari bijinya, bagaimana tanda dan sifatnya akan berubah di masa depan. Secara alami, sains menganggap tidak hanya pohon apel dan apel, tetapi umumnya organisme hidup, dari orang yang kompleks hingga virus sederhana. Dan mereka semua mematuhi hukum genetika.
Genetika adalah ilmu yang mempelajari hukum hereditas dan variabilitas organisme hidup: siapa pun di antara mereka mampu menularkan sifat genetiknya kepada keturunan, serta perubahan di bawah pengaruh lingkungan eksternal. Sifat-sifat ini mendasari evolusi. Bahan pembawa tanda-tanda hereditas dan variabilitas adalah DNA (dalam virus, RNA), suatu urutan molekul tertentu yang dalam kromosom disebut gen. Gen membawa informasi tentang karakteristik morfologis, fisiologis, biokimiawi dan karakteristik tubuh lainnya.
Genetika adalah nama umum dari bagian biologi, di mana terdapat klasifikasi yang jelas sesuai dengan objek dan metode penelitian. Jadi, genetika manusia mempelajari hereditas dan variabilitas karakter normal (antropogenetik) dan patologis (medis) dari organisme manusia, genetika tanaman - pola pewarisan organisme tanaman, genetika ekologis mempertimbangkan pengaruh faktor lingkungan, radiasi - proses perubahan gen di bawah pengaruh radiasi. Teori evolusi didasarkan pada prinsip dan metode genetika populasi yang mempelajari proses spesiasi. Rekayasa genetika adalah industri di mana genetika fiksi ilmiah mengurangi sains, sutradara Hollywood, dan pekerja politik: ia terlibat dalam perubahan gen buatan..